Skip to main content

Metode Pengawetan Makanan dalam Industri dan Masyarakat Umum

 

Area Putri Yuliana- Pengawetan makanan telah umum dilakukan untuk memperpanjang masa simpan bahan makanan yang mempunyai sifat mudah rusak. Pengawetan makanan juga dapat dilakukan untuk mecegah terjadinya pembusukan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme pada makanan

Pengawetan makanan dilakukan untuk menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme ataupun reaksi kimia pada makanan yang dapat merusak kualitas makanan, serta kemungkinan terjadinya kerusakan oleh serangga dan hewan tidak  terlihat lainnya

Akan tetapi, kerusakan makanan juga dapat terjadi karena proses penanganan makanan tersebut mulai dari pembuatan, pengemasan, penyimpanan dan distribusi makanan kepada konsumen

Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: 

1. Mencegah adanya akses dari aktivitas mikroorganisme ke dalam pangan dengan melakukan teknik asepsis serta pengemasan

2. Memisahkan Pangan dari mikroorganisme dengan melakukan filtrasi 

3. Menambahkan bahan pengawet, seperti memberikan bahan kimia tambahan untuk menghambat reaksi kimia yang terjadi

4. Membunuh mikroorganisme dengan melakukan pemanasan pada suhu tinggi serta radiasi panas terhadap makanan

5. Mengurangi adanya kandungan air pada makanan  dengan melakukan penguapan atau pengeringan

6. Melakukan Fermentasi agar makanan yang dihasilkan lebih tahan dan stabil

Beberapa cara diatas umum dilakukan saat proses pengawetan makanan dalam dunia industri, dan beberapa industri juga memungkinkan melakukan metode gabungan dari beberapa cara diatas untuk memperoleh efektivas yang lebih maksimum, namun terdapat jug beberapa metode pengawetan yang umum diketahui oleh masyarakat.

Metode pengawetan yang umum diketahui oleh masyarakat ialah: 

1. Sterilisasi 

Sterilisasi dilakukan dengan tujuan untuk merusak struktur mikroorganime secara menyeluruh dengan memberikan panas yang tinggi juga dapat dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi disertai dengan tekanan yang tinggi, Sterilisasi dapat dilakukan ketika makanan berada dalam kemasan ataupun sebelum makanan dimasukkan dalam kemasan

2. Pasteurisasi

Pasteurisasi dilakukan untuk membunuh mikroorganisme yang relative tidak tahan panas. Pasteurisasi sering dilakukan terhadap proses pembuatan susu untuk membunuh bakteri “Mycrobacterium Tuberculosis” yang tidak membentuk spora pada susu serta mengurangi adanya pertumbuhan bakteri lain pada susu agar susu dapat disimpan dengan aman jika di refrigasi


Comments