Skip to main content

Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Ampas Kopi

 Area Putri Yuliana- Pada masa pandemi saat ini penggunaan pupuk cenderung tinggi dikarenakan meningkatnya budidaya tanaman bunga yang lagi populer. Tingginya minat budidaya tanaman bunga ini mengharuskan tingginya tingkat produksi pupuk untuk dapat memenuhi ketersediaan pupuk di pasaran. Pupuk yang umum digunakan ialah pupuk anorganik. Namun pupuk anorganik memiliki dampak negatif bagi lingkungan, diantaranya menurunkan kadar bahan organik tanah, merusak struktur tanah, dan dapat mencemari lingkungan.

    Pupuk organik saat ini menjadi solusi budidaya yang ramah lingkungan. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat tanah, porositas dan struktur tanah, serta kemampuan tanah menahan air. Salah satu bahan organik yang dapat dijadikan pupuk organik ialah limbah ampas kopi. Limbah ampas kopi mengandung 1,2% Nitrogen, 0,02% Fosfor, dan 0,35% Kalium. Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi tanaman, terlebih saat pertumbuhan vegetatif, daun, akar, dan batang. Pupuk organik berbahan dasar ampas kopi memberikan nutrisi pada tanaman yang dapat meningkatkan laju produksi di bidang pertanian

    Seiring bertambahnya waktu kondisi tanah yang ada di wilayah Indonesia semakin berkurang jumlah tanah yang mengandung banyak unsur hara yang baik untuk digunakan dalam perkebunan sehingga dengan begitu penggunaan pupuk organik cair sangat diperlukan untuk menyuburkan tanah, Para petani kebun ataupun ibu rumah tangga yang ingin melakukan kegiatan bercocok tanam dapat menggunakan pupuk organic cair agar tanah yang digunakan untuk berkebun menjadi subur dan menghasilkan tanaman-tanaman dengan kualitas yang baik 

    Berikut langkah-langkah yang dapat digunakan untuk membuat Pupuk Organik Cair dari Ampas Kopi:

1. Timbang ampas kopi sebanyak 400 g.

2. Larutkan 20 ml EM-4, 20 ml tetes tebu dan 954 ml air kedalam beaker glass 2000 ml.

3. Tambahkan ampas kopi yang telah ditimbang kedalam beaker glass yang berisi EM-4, tetes tebu dan air kemudian diaduk hingga tercampur merata.

4. Campuran ampas kopi, EM-4, Tetes tebu dan air yang telah merata dimasukkan kedalam botol aquadest kosong atau botol kosong lainnya dan ditutup rapat untuk dilakukan fermentasi selama 20 hari.

5. Setelah fermentasi selesai dengan lama waktu 20 hari, maka hasil fermentasi disaring untuk memisahkan cairan dengan bahan organiknya.

6. Cairan hasil penyaringan disimpan kedalam botol kemasan.

7. Pupuk Cair dapat digunakan untuk bercocok tanam

Comments