Skip to main content

Jenis-Jenis Anemia dan Cara Mengantisipasinya

Area Putri Yuliana - Anemia merupakan keadaan dimana produksi sel darah merah lebih rendah dari produksi sel darah putih yang menyebabkan hemoglobin dari sel darah merah tidak cukup, dan sirkulasi oksigen yang terdapat dalam darah menjadi terganggu sehingga darah yang akan disebarkan ke seluruh tubuh tidak mencukupi dan akibatnya tubuh menjadi lebih mudah merasa lelah disertai rasa nyeri pada kepala dan penapasan terganggu.

Anemia terdiri atas beberapa jenis, diantaranya:
  1. Anemia Defisiensi Zat Besi
    Anemia jenis ini umum terjadi, dan anemia jenis ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi yang dieperlukan untuk membentuk sel darah merah
  2. Anemia Hemolitik
    Anemia jenis ini terjadi karena sel darah merah dalam tubuh hancur sebelum waktu normalnya yaitu 120 hari
  3. Anemia Aplastik
    Anemia jenis ini dapat terjadi karena sel induk dalam tubuh dirusak oleh sumsung tulang dan menyebabkan tubuh sulit untuk memproduksi sel darah
  4. Anemia Pernisiosa
    Anemia jenis ini terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B12 yang menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah sehat
  5. Anemia Sel Sabit
    Anemia jenis ini diebabkan oleh adanya penyakit genetic yang membuat tubuh memiliki sel darah merah abnormal


Penyakit Anemia tidak hanya terjadi karena kelainan genetik, tetapi juga dapat terjadi karena kondisi khusus seperti sedang hamil, sedang menstruasi, ataupun karena kekurangan nutrisi terentu. Terkena anemia karena kelainan genetik tidak dapat dicegah, tetapi jika terkena anemia karena kondisi khusus masih dapat diantisipasi dengan beberapa cara, diantaranya:

1. Memenuhi Kebutuhan Gizi Agar Seimbang
Anemia dapat dicegah dengan pola hidup sehat seperti menjaga pola makandengan mengkonsumsi makanan bergizi dengan pedoman gizi seimbang. Seperti bagi piring menjadi dua bagian, gunakan setengah bagian piring dimana  2/3 bagian diisi dengan makanan pokok seperti nasi dan 1/3 bagian sisa setengahnya diisi lauk. Lalu, setengah bagian piring lainnya sebanyak 2/3 bagian diisi dengan sayur dan 1/3 bagian sisa setengahnya diisi dengan buah. 

2. Mengkonsumsi Makanan Kaya Zat Besi
Makanan dengan kandungan kaya zat besi dapat dijadikan makanan pencegah terkena anemia defisiensi zat besi. Makanan yang kaya akan zat besi diantaranya adalah sayuran berwarna hijau seperti bayam dan brokoli ; daging merah ; kacang-kacangan ; cokelat hitam ; hati dan jeroan

3. Mengkonsumsi Makanan kaya Vitamin C, Vitamin B12  dan Folat
Makanan dengan kandungan Vitamin C, Vitamin B12 dan folat dapat dikonsumsi untuk mencegah penyakit anemia. Vitamin C membantu dalam penyerapan zat besi agar optimal, sedangkan Vitamin B12 dan folat membantu dalam proses produksi sel darah merah dalam tubuh. Makanan dengan kandungan vitamin C yag tinggi diantaranya brokoli, jeruk dan stroberi, sedangkan makanan dengan kandungan vitamin B12 dan foalt yang tinggi diantaranya adalah daging sapi, ikan, susu, telur pisang dan biji-bijian.


4. Tidak Mengkonsumsi  Kafein saat Makan
Makanan dengan kandungan kafein seperti the, kopi, soda, dan cokelat tidak baik dikonsumsi saat sedang makan ataupun setelah selesai makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi pada tubuh sehingga menjadi lebih sulit.

5. Melakukan Konsultasi pada Dokter
Melakukan konsultasi pada dokter sangat disarankan untuk mengatasi penyebab kehilangan darah atau mencegah kembalinya gangguan yang disebabkan karena gangguan kesehatan seperti pencernaan yag tidak baik yang mengakibatkan pendarahan sampai masalah kesehatan seperti menstruasi yang tidak normal.

Comments